Rabu, 16 Juni 2010

manjemen kinerja


Mnajemen kinerja didefinisikan oleh Bocal (1990) sebagai proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan atasan langsungnya. Proses ini meliputi kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Ini merupakan sebuah system yang artinya memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus diikutsertakan, kalau system manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai tambah bagi organisasi, manajer dan pegawai.
Adapun tujuan dan manfaat dalam Manajemen Kinerja adalah untuk membangun harapan yang jelas dan pemahaman tentang;


  1. Fungsi kerja esensial yang diharapkan dari para kayawan


  2. Seberapa besar kontribusi ekerjaan keryawan bagi pencapaian tujuan organisasi.


  3. Apa arti kongkritnya “melakukan pekerjaan engan lebih baik”.


  4. Bagaimana para kayawan dan atasannya bekerjasama unuk memperahankan, memeperbaiki, maupun mengembangkan kinerja karyawan yang sudah ada sekarang.


  5. Bagaimana prestasi kerja dapat diukur


  6. Mengenali beebagai hambatan kinerja dan menyingkirkannya.1


  1. Imbalan Gaji dan Upah alam Manajemen Kinerja
Dessler, dalam bukunya sumber daya manusia, mngataka, gaji adalah sesuau yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepda pegawai dan karyawan. Ia berpendapat bahwa system pembayara dapat dibedakan berdasarkan waktu kinerja, yaiu yang dinamkan pembayaran atas dasar lamanya bekerja, misalnya per jam, hari, minggu, bulan, dan sebagainya, dan pembayaran berasrkan hasil kinerja, yaitu pembayaran upah / gaji yang didasarkan pada hasil proses kinerja, misalnya jumlah produksi. Amstrong dan Murlis, dalam bukunya pedoman praktis system penggajian, berpendapat gaji merupakan bayaran pokok yang diterima oleh seseorang.
Dewan Peneliian Pengupahan Nasional mendefinisikan, upah sebagai suatu penerimaan imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan/jasa yang telah dan akan dilakukan serta berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi. Upah dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan, serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.
Langkah-langkah Penetapan Gaji Dan Upah
Ada dua cara yang dipakai dalam penetapan gaji pegawai, yaitu waktu dan jumlah produks. Upah berdasarkan waktu berarti jumlah waktu seorang pekerja berada dikantor. Cara inilah yang umum dipakai pada saat ini. Sebagai contoh, pekerja kasar biasanya dibayar berdasarka upah per jam, atau lebih dikenal pekerja harian. Beberapa manajer professional, sekertaris, dan pegawai digaji berdasrkan lamanya bekerja (seperi seminggu, sebulan, atau setahun). Sementara upah berdasarkan jumlah produksi arinya seorang pegawai digaji berdasarkan jumlah produksi yang dihasilkan atau dikenal sebagai kerja borongan
Untuk menetapkan besarnya gaji atau upah yang adil terdapat lima langkah berikut:


  1. Melakukan survey gaji terhadap beberapaperusahaan lain mengenai besarnya upah untuk pekerjaan yang sebanding


  2. Menentukan nilai dati masing-masing pekerjaan melalai evaaluasi perusahaan


  3. Mengelompkkan pekerjaan-pekerjaan serupa dalam tingkatan upah


  4. Menetapkan harga masing-masing tingkat pembayaran dengan menggunakan kurva upah


  5. Menetukan tarif upah
Adapun Gaji atau Upah dapat disusun menurut:


  1. Prestasi kerja


  2. Lama kerja


  3. Senioritas


  4. Kebutuhan.2


  1. Kompensasi dan Penghargaan


  1. Pengertian dan jenis Kompensasi
Kompensasi bagi perudsahaan berarti penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja.
Dari pengertian tersebut segera terlihat adanya dua pihak yang memikul kewajiban dan tanggung jawab yang berbeda, tetapi saling mempengaruhi dan saling menentukan. Pihak pertama adalah para pekerja yang memikul kewajiban dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan yang disebut bekerja. sedang pihak yang kedua adalah perusahaan yang memikul kewajiban dan tanggung jawab memberikan penghargaan atau ganjaran atas pelaksanaan oleh pihak pertama. Dari sisi lain terlihat juga dalam pengartian tersebut bahwa pekerja yang dilaksanakan itu harus yang relevan, sehingga merupakan kontribusi dalam usaha mewujudkan tujuan perusahaan. Pekerjaan yang dihargai dan diberi ganjaran tersebut, bukan kegiatan-kegiatan diluar upaya organisasi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kompensasi yang berarti penghargaan atau ganjaran ternyata tidak sekedar berbentuk pemberian upah sebagai akibat dari pengangkatannya menjadi tenaga kerja sebuah perusahaan. Penghargaan atau ganjaran sebagai kompensasi harus dibedakan jenis-jenisnya sebagai berikut:


  1. Kompensasi langsung
Adalah penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji, yang dibayar secara tetap Berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Sejalan pengertian itu, gaji diartikan juga sebagai bayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura yang diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya.
Upah diartikan juga sebgai harga untuk jasa-jasa yang telah diberikan oleh seseorang pada orang lain.sedang dewan penelitian pengupahan nasional, mengartikan upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan yang telah dikerjakan. Selanjutnya pengartian itu dilengkapi pula dengan mengetengahkan fungsi upah yang mengatakan “ berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan undang-undang dan peraturan, yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja”.


  1. Kompensasi tidak langsung ( indirect compenasation )
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan atau manfaat lainnya kepada para pekerja diluar gaji atau upah tetap, dapat berupa uang atau barang. Dengan kata lain kompensasi tidak langsung adalah program penghargaan atau ganjaran dengan variasi yang luas. Sebagai pemberian bagian keuntungan organisasi atau perusahaan.


  1. Insentif
Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktifitas kerjanya tinggi. Sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan pada pekerja yang bekerja secara baik atau yang berprestasi.
Dalam manifestasinya dapat dibedakan antara kompensasi total dan kompensasi khusus pertbedaan tersebut ialah sebgai berikut:


  1. Kompensasi total
Kompensasi ini adalah keseluruhan penghargaan atau ganjaran yang diterima oleh seorang pekerja untuk seluruh pekerjaan yang dilakukannya sebagai kontribusinya pada pencapaian tujuan organisasi.


  1. Kompensasi khusus
Kompensasi ini disebut juga penghasilan tambahan yakni penghargaan atau ganjaran yang diberikan kepada para pekerja dengan status tertentu dalam organisasi atau perusahaan.
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan salah satu unsur pembiayaan organisasi atau perusahaan yang sangat penting, karena, akan mempengaruhi harga dasar produknya, baik berupa barang maupun jasa yang dipasarkannya. Dengan demikian berarti kompensasi memiliki aspek bisnis, karena sebagai pembiayaan organisasi atau perusahaan menunjukkan gejala sebagai berikut:


  • Untuk sebuah organisasi atau perusahaan besar dengan belasan atau puluhan ribu pekerja, ternyata jumlah dana yang harus dikeluarkan untuk kompensasi cukup besar pula.


  • Organisasi atau perusahaan harus mampu memilih pekerjaan yang tepat untuk diangkat dan digaji, karena jika memperoleh pekerja yang tidak mampu memberikan kontribusi dalam upaya mencapai tujuan bisnis, berarti pemborosan.


  1. System penghargaan atau ganjaran yang kompensasi
System penghargaan atau ganjaran berkenaan dengan seluruh aspek kompensasi, bahkan termasuk juga diluar kompensasi. Penghargaan atau ganjaran pada dasarnya berarti usaha menumbuhkan perasaan diterima di lingkungan kerja, yang menyentuh aspek kompensasi dan aspek hubungan antara para pekerja yang satu dengan yang lainnya. Di dalamnya termasuk juga perasaan senang, puas dan bergairah dalam bekerja secara fisik, sosial, kesehatan mental, mendapat kesempatan mengikuti pelatihan dan memperoleh simbol status yang dinilai berharga oleh individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar